Kamis, 29 Mei 2008

Dari NOGO SOSRO SABUK INTEN DAN BEDHOK BUDHA ke BUAH NAGA


In fact draw beside is Patrimony BEDHOK BUDHA picture" very famous and digandrungi of all Hero. However we wish to present matter of about his/its prospect and Fragon Fruit beforehand, apologize.

Sebenarnya gambar disamping adalah gambar Pusaka BEDHOK BUDHA" yang sangat terkenal dan digandrungi para Pendekar. Akan tetapi kami ingin menyajikan hal tentang Buah Naga dan prospeknya terlebih dahulu, mohon maaf.

Buah naga semakin digandrungi
Rabu 26 Mei 2004 15:29:10
Author : Martin Sihombing


Kendati buah naga (hylocercus undatus) sering dipublikasi di berbagai media, ternyata belum semua orang tahu apa itu buah naga atau dragon fruit. Apalagi jika ditanya asal usul buah tersebut. Jangan heran, hingga kini buah tersebut kalah populer dibandingkan kedondong, bangkoang atau timun suri. Padahal kedondong sendiri popularitasnya kalah dari durian, apel, jeruk.

Buah itu di kalangan orang Vietnam yang menganut budaya Cina disebut thang loy (buah naga). Thang loy orang Vietnam ini kemudian diinggriskan di Eropa dan negara lain yang berbahasa Inggris sebagai dragon fruit.

Tetapi dragon fruit ini bukan buah kaktus biasa yang dikenal sebagai prickly pear, opuntia ficus-indica itu. Tanaman penghasilnya ialah kaktus pemanjat hylocerus undatus.

Namun, anda tidak perlu berkecil hati. Kendati belum tahu banyak, buah itu bisa dibudidayakan dan bahkan (jika mau) bisa dijadikan sumber tambahan rejeki.

Dragon fruit, sejenis buah eksotik yang asal usulnya hingga kini masih sedikit kontroversial menyusul ada pihak yang mengatakan berasal dari Meksiko dan ada juga yang mengklaim dari Vietnam, sepertinya layak dikomersialkan. Buah itu bisa dijadikan sumber rejeki tambahan. Pasalnya, buah tersebut belakangan ini, mulai menarik minat banyak orang untuk dikonsumsi.

Hylocereus undatus yang masuk dalam famili kaktus-katusan dan kerap dikonsumsi dalam keadaan segar, rasanya tergolong manis. Selain untuk dikonsumsi, bisa juga untuk bunga, sayuran, produk kesehatan maupun obat-obatan. Dijadikan bunga karena tanaman yang juga dikenal dengan nama pitahaya itu berbunga pada malam hari. Bunganya indah dan sangat populer dijadikan hiasan dekorasi.

Bila dibelah buah itu akan memperlihatkan biji kecil seperti selasih bertekstur kenyal, termasuk tanaman tropis, yang mampu tumbuh baik pada curah hujan 600 mm sampai 1.300 mm per tahun. Tapi hujan yang deras apalagi berkepanjangan justru akan membuat buah atau tanaman rusak. Kerusakan ditandai dengan proses pembusukan yang lebih cepat. Temperatur maksimum yang dibutuhkan sekitar 38-40 derajat Celsius.

Kini, di sepanjang pantai timur Vietnam, mulai dari Ho Chi Minh City di selatan, sampai ke Nha Trang di utara, muncul kebun kaktus itu, sampai ratusan hektar luasnya. Walaupun usahanya komersial, namun cara bertanamnya masih secara tradisional seperti cara orang Indian Amerika Selatan (bagian utara).

Dengan sulur batang tumbuh menjalar seperti naga, tergolong mudah tumbuh dan memberi pulangan yang tinggi. Dengan berat buah antara 200- 800 gram, dihasilkan bila pohon telah berusia dua tahun. Purata buah semusim 50 buah, dapat dipungut setiap dua pekan. Pokok mengeluarkan hasil hingga 15 tahun.

Saat ini, banyak daerah yang mulai keranjingan untuk mengembangkan tanaman ini. Misalnya di Jatim. Bahkan, setelah dikembangkannya buah naga merah di lima kabupaten yang mampu menghasilkan panen sekitar 50 ton per ha seharga Rp. 6.000 per kg itu, maka Jatim bertekad untuk meningkatkan potensi komoditas tersebut sebagai produk unggulan daerah.

Madya Prihastono, kepala seksi pengembangan dan analisa Data Dinas Pertanian Jatim, beberapa waktu lalu mengatakan berbagai wilayah di provinsi tersebut diketahui cocok untuk pembudidayaan buah naga merah dan buah tersebut cukup laris di pasaran, sehingga buah naga berpeluang untuk dijadikan komoditas andalan Jatim yang kedua sesudah mangga.

Dataran tinggi

Sebagai tanaman pendatang baru di Jatim, buah naga dalam era otonomi daerah saat ini diharapkan menjadi alternatif komoditas andalan masa depan bagi masing-masing kabupaten yang telah membudidayakannya, yaitu Kab. Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Jember, dan Batu.

Buah naga dapat diekspor ke berbagai negara Asia dan Eropa, sekaligus dapat diperkenalkan terhadap konsumen di dalam negeri sebagai buah yang bermanfaat bagi kesehatan.

Konon, di Vietnam, kalau sudah musim buah, antara Juli dan Oktober, buah thang loy melimpah sampai dihidangkan sebagai pencuci mulut di pesawat Vietnam Airlines ke Eropa. Di Vietnam sendiri, buah dijajakan di kios buah-buahan pasar becek (wet market).

Buah naga merah telah dikembangkan oleh sejumlah petani di beberapa kabupaten di Jatim, seperti di Pasuruan dan Jember sejak tiga tahun terakhir dan sebagian telah menghasilkan panen. Penanamannya sebanyak 6.400 bibit yang berjarak 2,5 meter x 2,5 meter per hektare dan membutuhkan tiang penyangga/tiang banjir yang disebabkan batangnya lemah.

Sedangkan, tanaman dari jenis kaktus itu dapat dibudidayakan di dataran rendah maupun dataran tinggi, asalkan terdapat air yang cukup dan mulai berbuah pada umur satu tahun. Tanaman buah naga merah mampu menghasilkan panen secara terus menerus hingga 50 ton per ha per tahun, sementara komoditas tersebut cukup diminati oleh konsumen di Taiwan, Hong Kong, dan Jepang.

Salah satu kawasan di Jatim yang gandrung menanami buah naga adalah Kabupaten Kulon Progo. Pemkab Kulon Progo bahkan akan mengembangkan budidaya buah naga di Kecamatan Kalibawang.

Rencana tersebut dimulai melalui kerja sama dengan PT. Jal Sutra Nusantara (JSN), Surabaya. Lokasi penanaman memanfaatkan lahan seluas tiga hektare di Dukuh Sanggrahan Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang. Pengadaan bibitnya ditentukan berjumlah 19.200 batang dengan harga Rp288 juta atau Rp15.000 untuk setiap batangnya.

Dalam penanaman ataupun perawatannya, petani didampingi oleh pendamping dari PT JSN, dengan juga dibekali buku petunjuk teknis dari cara pengolahannya. Dalam pemasaran buah tersebut, PT JSN berfungsi sebagai pembeli sekaligus sebagai penampung dari pemasaran hasil.

Dengan ketentuan, untuk buah naga dengan berat kurang dari 0,5 kg per buah akan dibeli dengan harga Rp 5.000/kg, untuk berat 0,5-0,7 kg/buah akan dibeli dengan harga Rp 10.000/kg dan jika lebih dari 0,7 kg/buah akan dbeli dengan harga Rp. 15.000/kg. Dengan ketentuan lain buah tersebut tidak cacat secara fisik.

Adapun ketentuan lain dari perawatan, jika 25 % dari pohon yang ditanam tidak bisa tumbuh atau nantinya 50% tidak bisa berbuah pihak JSN akan mengganti kerugian yang ditimbulkan sebesar kerugian dibandingkan dengan jumlah kalkulasi dalam buku petunjuk teknis budidaya.

Copyright © PT. Jurnalindo Aksara Grafika



Sumber : PT. Jurnalindo Aksara Grafika

Tidak ada komentar: